Minggu, 10 Februari 2013

PROSA

Pengertian Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari. Menurut isinya, prosa terdiri atas prosa fiksi dan nonfiksi.


1. Prosa Fiksi
Prosa fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalanpengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta.Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif. Prosa fiksiberbentuk cerita pendek (cerpen), novel, dan dongeng.Di dalam prosa fiksi, terdapat unsur-unsur pembangun yang disebutunsur intrinsik. Yang termasuk unsur intrinsik, yaitu: tema, alur, penokohan,latar, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa.

a. Tema
Tema ialah inti atau landasan utama pengembangan cerita.

b. Alur/Plot
Alur ialah jalan cerita atau cara pengarang bercerita. Alur dapatdisebut juga rangkaian atau tahapan serta pengembangan cerita. Darimana pengarang memulai cerita mengembangkan dan mengakhirinya.Alur terdiri atas alur maju, alur mundur (flash back), alur melingkar,
dan alur campuran. Tahapan-tahapan alur yaitu:
(1) pengenalan
(2) pengungkapan masalah
(3) menuju konflik
(4) ketegangan
(5) penyelesaian

c. Penokohan
Penokohan ialah cara pengarang mengambarkan para tokoh didalam cerita. Penokohan terdiri atas tokoh cerita, yaitu orang-orangyang terlibat secara langsung sebagai pemeran sekaligus penggerakcerita dan orang-orang yang hanya disertakan di dalam cerita.Tokoh utama disebut dengan tokoh protagonist dan lawannya adalah tokoh antagonis.Tokoh penghubung keduanya disebut tokoh tritagonis.

d. Latar/Setting
Latar cerita adalah gambaran tentang waktu, tempat, dan suasana yang digunakan dalam suatu cerita.

e. Amanat
Amanat cerita adalah pesan moral atau nasehat yang disampaikanoleh pengarang melalui cerita yang dikarangnya

f. Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang pengarang atau point of view ialah posisi pengarangdalam cerita. Posisi pengarang dalam cerita terbagai menjadi dua,terlibat dalam cerita dan berada di luar cerita.

g. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menguraikan ceritanya.Ada yang menggunakan bahasa yang lugas, ada yang bercerita denganbahasa pergaulan atau bahasa sehari-hari.

2. Prosa Nonfiksi
Prosa nonfiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan ataukhayalan pengarang, tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual(kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang.
Yang termasuk karangan semi ilmiah ialah : artikel, tajuk rencana,opini, feature, tips, biografi, reportase, iklan, pidato, dan sebagainya.

a. Artikel
Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) isi karangan bersumber pada fakta bukan sekadar realita
(2) bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang bukan yang
      sudah   umum diketahui (realita)
(3) uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang,
     tapi mengungkapakan fakta sesuai objek atau narasumbernya
(4) isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata, kisah
     perjalanan, profil tokoh, kisah pengalaman orang lain, satir, atau humor.

b. Tajuk Rencana
Tajuk rencana atau editorial adalah karangan yang bersifat argumentatifyang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktualdan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajukmerupakan pandangan atau tanggapan dari penulisnya mengenai
suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk rencana juga diistilahkandengan editorial.
Contoh Tajuk Rencana:Komersialisasi Pendidikan.
c. Opini
Opini adalah tulisan berisi pendapat, pikiran atau pendirian seseorang
tentang sesuatu.
Fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar terjadi.
d. Feature
Feature atau ficer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikantekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkandari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secaraemosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature bukan berita yangaktual, tapi kejadian yang sudah berlalu.
e. Biografi
Biografi adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yangditulis oleh orang lain. Biografi ditulis dengan berbagai tujuan. Salahsatunya untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latarbelakang kehidupan seorang tokoh dari sejak kecil hingga mencapaikarir di kehidupannya kemudian. Jika tokoh itu sendiri yang menulisnyadisebut otobiografi


f. Tips
Tips ialah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkahlangkahoperasional dalam melakukan atau membuat sesuatu.
g. Reportase
Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatuperistiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lamaberlangsung untuk keperluan berita di media massa.
h. Jurnalisme Baru (New Journalism)
Jurnalisme Baru (new journalism) ialah semacam berita yangdituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek.
i. Iklan
Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, buletinatau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan ataumempromosikan suatu barang atau jasa kepada khalayak untuk
kepentingan bisnis, pengumuman, atau pelayanan publik. Iklan terdiriatas iklan keluarga, undangan, pengumuman, penerangan, niaga,lowongan pekerjaan, dan sebagainya.

Cara Menentukan: Notasi Sel Volta

Perhatikan data sel volta berikut:
Diketahui :
Ag+(aq) + e- –> Ag(s)         Eo = +0,80 V
Zn2+(aq) + 2e- –> Zn(s)     Eo = -0,76
1. Pada gambar di atas, reaksi yang berlangsung di anode adalah ….
a.     Ag+(aq) + e- –> Ag(s)
b.    Zn(s) –> Zn2+(aq) + 2e-
c.     Ag(s) –> Ag+(s) + e-
d.     Zn2+(aq) + e- –> Zn(s)
Alasan Menjawab :
i)       Ag mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Zn
ii)     Zn mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Ag
iii)    Zn mempunyai harga Eo lebih besar dari Eo Ag
2. Pada gambar di atas, reaksi yang berlangsung di katode adalah ….
a.    Ag+(aq) + e- –> Ag(s)
b.     Zn(s) –> Zn2+(aq) + 2e-
c.     Ag(s) –> Ag+(s) + e-
d.     Zn2+(aq) + e- à Zn(s)
Alasan Menjawab :
i)       Ag mempunyai harga Eo lebih kecil dari Eo Zn
ii)      Zn mempunyai harga Eo lebih besar dari Eo Ag
iii)   Ag mempunyai harga Eo lebih besar dari Eo Zn
3. Diagram Sel yang tepat pada proses sel volta tersebut adalah ….
a.     Zn(s) | Zn+(aq) || 2Ag(s) | 2Ag+(aq)
b.    Zn(s) | Zn2+(aq) ||2Ag+(aq) | 2Ag(s)
c.     Zn2+(aq) | Zn(s) || 2Ag2+(aq) | 2Ag(s)
d.     2Ag2+(aq) | 2Ag(s) || Zn2+(aq) | Zn(s)
e.     2Ag(s)| Zn2+(aq) || 2Ag2+(aq) | Zn(s)
Alasan Menjawab :
i)       Harga Eosel positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi   oksidasi: Zn + 2Ag+ à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : anode | ion || ion | katode
ii)      Harga Eosel positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi oksidasi: Zn + 2Ag+ à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : anode | ion || katode| ion
iii)    Harga Eosel positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi oksidasi: Zn + 2Ag+ à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : ion| anode || ion | katode
iv)    Harga Eosel positif, yaitu +2,36 V dengan persamaan reaksi reduksi oksidasi: Zn + 2Ag+ à Zn2+ + 2Ag.
Notasi sel dituliskan : ion| anode || katode| ion

PEMBAHASAN

1, 2.     Jawaban butir soal nomor 1, dan 2 diselesaikan dengan melihat perbandingan harga E0sel. Jika harga E0sel lebih kecil maka reaksi berlangsung di anode (kutub negatif), sebaliknya jika harga E0sel lebih besar maka reaksi berlangsung di katode (kutub positif). Reaksi yang berlangsung pada anode adalah reaksi oksidasi, dan reaksi yang berlangsung pada katode adalah reaksi reduksi. Berdasarkan teori penerimaan dan pelepasan elektron, maka cara penulisan reaksi yang berlangsung di anode (kutub negatif) yaitu: unsur –> ion + elektron, sedangkan di katode (kutub positif) yaitu: ion + elektron –> unsur.

Berdasarkan gambar dan keterangan tentang sel volta yang diberikan di bawah ini:


Ag+(aq) + e- –> Ag(s)      Eo = +0,80 V

Zn2+(aq) + 2e- –> Zn(s)     Eo = -0,76 V

Maka reaksi yang berlangsung di anode dan katode ditentukan dengan cara sebagai berikut:


Karena reaksi  Zn2+(aq) + 2e- –> Zn(s) menghasilkan Eosel negatif yaitu -0,76 V maka reaksi ini berlangsung di anode sehingga reaksinya menjadi Zn(s) –> Zn2+(aq) + 2e- sedangkan reaksi Ag+(aq) + e- –> Ag(s) denganEoselpositif yaitu +0,80 V berlangsung di katode.        

3.      Jawaban butir soal nomor 13 diselesaikan dengan cara menuliskan notasi/diagram sel dengan urutan sebagai berikut:anode|ion || ion|katode”. Pada reaksi sel yang menghasilkan Eosel positif.




Ag+(aq) + e- –> Ag(s)                   Eo = +0,80 V             x 2    à katode
Zn(s) –> Zn2+(aq) + 2e-                Eo = +0,76 V             x 1    à anode
__________________________________
2Ag+(aq) + 2e-–> 2Ag(s)           Eo = +1,60 V          –> katode
Zn(s) –>Zn2+(aq) + 2e-                Eo = + 0,76 V         –> anode
__________________________________ +
Zn + 2Ag+ –> Zn2+ + 2Ag     Eo = + 2,36 V

Sehingga urutan penulisan diagram sel adalah sebagai berikut:

Zn | Zn2+ || 2Ag+|2Ag

Sistem Pencernaan Ruminansia

Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :
1.
Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperli rumput.
2.
Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lobar.
3.
Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4.
Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3
3
0
0
0
0
0
0
Rahang atas
M
P
C
I
I
C
P
M
Jenis gigi
3
3
0
4
4
0
3
3
Rahang bawah
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.
Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi.
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan Jimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.
Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).
Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio).